Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Pandemi Covid-19, LMS Yang Bikin Pusing Hingga PHP Diskon UKT

Kehadiran pandemi Covid-19 cukup menimbulkan keresahan di seluruh antero dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan terhadap Covid-19 yang merupakan penyakit rentan menular tersebut dilakukan secepat mungkin. Pemerintah telah banyak menghimbau untuk mengisolasi diri dirumah dan melakukan Social Distancing sebagai bentuk pencegahan serta memutus rantai penyebaran Covid-19, baik melalu media sosial, media elektronik dan media cetak.  Banyak dampak yang dapat dirasakan di berbagai macam sektor akibat Pandemi Covid-19 ; baik dari sektor ekonomi, kebudayaan, politik, terlebih bagi sektor pendidikan, diantaranya : Dari mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi yang diharuskan untuk belajar dari rumah (online).  Berbagai macam langkah preventif telah dilakukan oleh satuan pendidikan untuk menekan laju penyebaran Corona Virus (Covid-19) tersebut, serta sarana untuk menunjang pembelajaran secara Onlinepun juga telah dipersiapkan melalui kebijakan yang tel

Ditengan Pandemi COVID-19, Universitas Islam Malang (UNISMA) Gelar Seminar Proposal Disertasi Online

Ditengah bencana global pandemi Virus Corona (COVID-19), Universitas Islam Malang (UNISMA) tetap melaksankan ujian disertasi bagi mahasiswa S3 secara online. Hal tersebut dilakukan guna menekan penyebaran Virus Corona  di lingkungan kampus UNISMA dan sekitarnya. Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si (Rektor UNISMA) menerangkan bahwa ujian yang dilakukan secara online adalah pilihan terbaik. Ujian tersebut dilakukan dengan protokol 1 majlis dengan bentuk video conference karena memang melihat kondisi yang kurang memunkinkan untuk melakukan ujian secara tatap muka dengan adanya pandemi COVID-19 serta merupakan salah satu bentuk antisipasi dan langkah preventif dalam penyebaran COVID-19 serta untuk saling menjaga kesehatan bersama.  Tentu situasi ini membuat UNISMA untuk meninkatkan konsolidasi dengan para dosen agar mempersiapkan materi lebih baik, termasuk penguasaan pembelajaran dengan mengunakan DARING (Online), imbuh Prof. Maskuri. Prof. H. Mas’ud Said, MM. P. Hd selaku Direktur Pascasarjana UN

Ibu Kartini

Peradaban silih berganti Anak zaman pernah lahir dari rahim ibu pertiwi Menanggalkan kisah mengukir cerita 21 April torehkan sejarah Kartini hadir gemparkan Nusantara Meredam gelisah tabiat hidup  kaum wanita  Peradaban baru kini telah terbit Menyongsong hari, membuka pikiran yang sempit Memperjuangkan emansipasi Hingga wacana penghapusan budaya patriarki Kartini adalah pelita sejati Dibukanya pintu mimpi para pemudi Penderitaan Tidak lagi menjadi sebab Mencoba sadar agar hidup wanita lebih bermartabat Hari ini adalah serpihan masa lalu Bahwa perjuangan jangan cepat berlalu  "Torehkanlah sejarah yang baru" Pesan kartini pada para pembaharu Menyulut semangat yang membiru Mamacu hati yang menggebu-gebu Senin, 20 April 2020

Potret Pendidikan di Kampusku

Kampus kini kehilangan maknanya sebagai wahana pengembangan wawasan, bagi semua penghuni yang ada didalamnya serta segala otoritas yang bersinggungan dengan eksistasinya. Kemudian dalam kehidupan yang pernah saya alami dalam hiruk-pikuk dunia akademisi, tentu ini mengingatkan saya  kembali pada ekspetasi yang berlebih  tentang bagaimana dunia akdemisi. Bahwa ketika saya masuk kedalamnya, saya akan ditempah sedemikian rupa dan bangku-bangku diruang kelas itu akan mengembangkan wawasan saya, sehingga saya dapat menekuni disiplin ilmu pengetahuan yang saat ini saya geluti. Namun sering saya rasakan ruang-ruang kelas itu lebih mirip kerangkeng-kerangkeng, tidak jarang menutup paksa pintu cakrawala dan menjegal wawasan dengan membatasi ruang diskusi, bangku-bangku memaku tubuh mahasiswa hingga mereka tidak mampu bergerak, menggelengpun begitu susah, juga sering saya jumpai bahwa dosenpun lebih mirip sipir penjara : marah jika dikritik, menolak ketika ada usulan, membentak jika ada kesalahan

Antara Aku Dengan-Nya

Aku tidak tahu sejak kapan aku memulai percakapan ini dengan-Nya. Aku merasakannya ketika aku beribadah, duduk, berdiri, jongkok, makan dan minum terkadang mandipun juga. Ada keanehan yang aku rasakan, tidak seperti biasanya dan ini terasa sangat dekat. Keyakinanku semakin kuat akan diri-Nya buktinya aku dapat merasakannya, mungkin ini jawaban dari pertanyaan yang menggantung selama ini tentang keberadaannya. Tapi, beberapa orang mengatakan bahwa "Ada'' itu dapat ditangkap oleh panca indra, contohnya dapat dilihat diraba... Tapi, angin apa dapat dilihat?, kentutku?, atau rasa cinta yang ada di hatiku,  eaakkk... Ah, tidak!, "Ada" menurutku tidak harus tampak atau dapat ditangkap oleh panca indra, angin ada dan tidak tampak tapi dapat kurasakan juga ketut dapat kurasakan tapi tidak tampak, Si dia juga tidak tampak tapi juga dapat aku rasakan kok kehadirannya... Eaakkk... Eaakk!  Tapi aku sekarang mengerti, apapun yang dapat dirasakan keberadaannya berarti ia '

Belajar Jadi Sufi

Jika engkau ingin belajar menjadi sufi Belajarlah murah hati, seperti  Ibrahim As yang tak terikat duniawi Belajarlah Ridha, seperti Ismail As yang tak pernah menentang kehendak Ilahi Rabbi Belajarlah sabar, seperti Ya'kub As yang senantiasa menerima ketentuan dengan berlapang hati Belajarlah simbol-simbol, dari Zakaria As yang memberi hikmah pada hati yang mati Belajarlah uzlah, seperti Yahya As yang tak pernah henti bermuhasabah Belajarlah sederhana, seperti Musa As anak angkat Fir'aun pada setiap pakaian yang dikenakannya Belajarlah mengembara, layaknya Isa As yang senantiasa menambah wawasan dimanapun ia singgah Belajarlah rendah hati seperti Muhammad S.A.W yang senantiasa merendah juga menghormati Tuhan tunjukan jalan bagi kami Jalan yang lurus juga Engkau ridhai

Nyawiji

Siapa yang lebih mengenali-Nya? Yang mengamati tak lebih mengetahui daripada yang mengerti Semata-mata hanya ingin mengenali Ia Dzat yang sejati Bukanlah Ia Allah yang sesuai kepentingan hamba-Nya Menjalankan perintah adalah cara mengenali-Nya Tanpa keraguan, namun penuh keyakinan Mengenali diri sendiri adalah kuncinya Tidak pernah merasa suci atas banyaknya amal perbuatan Maka terimalah   Wahdatul   Wujud sebagai puncaknya

Jalan Menuju Tuhan

Aku belum punya cukup ilmu Hanya prasangka yang bersarang dalam kalbu Berprasangka baik adalah caraku  Menatap langit dan termangu   Aku belum punya cukup keyakinan Hanya mencoba khusyu' pada setiap permohonan  Aku persembahkan do'aku yang kering Munafiq dan penuh keraguan agung Aku tahu Engkau Maha bijaksana Tetap menerima meski aku sering berdusta Aku tahu Engkaulah sang pemilik Rahmat Tetap bermurah hati meski sering kupermainkan taubat Engkau selalu mengingatkanku untuk kembali Meski aku sering ingkar janji Lagi dan lagi Engkau tunjukan jalan Agar tak tersesat aku dalam kehidupan Terimakasih Tuhan atas segala peringatan Jalan yang Engkau beri semoga dapat aku tamatkan

Elite Politik Bodongan Kampus

Dalam sirkulasi elite, konflik bisa muncul dari dalam kelompok itu sendiri maupun antarkelompok pengusaha maupun kelompok tandingan. Sirkulasi elite menurut Pareto terjadi dalam dua kategori: Pertama, pergantian terjadi antara kelompok-kelompok yang memerintah sendiri, dan Kedua, pergantian terjadi di antara elite dengan penduduk lainya. Pergantian model kedua ini bisa berupa pemasukan yang terdiri atas dua hal yaitu: 1) Individu-individu dari lapisan yang berbeda kedalam kelompok elite yang sudah ada, dan 2). Individu-individu dari lapisan bawah yang membentuk kelompok elite baru dan masuk ke dalam kancah perebutan kekuasaan dengan elit yang sudah ada. Munculnya istilah Elite Politik Bodongan ini berdasarkan pada apa yang terjadi di kampus kami tercinta. Elite politik yang seharusnya dapat memengaruhi perekembangan masyarakat kampus (mahasiswa) dengan kekuasaan yang dimiliki dalam hubungan yang sifatnya timbal balik atau saling menguntungkan satu sama lain. Dengan demikian dapat dikat

Untuk Idealisme Yang Melemah

Generasi muda… Masih ingatkah engkau dengan catatan sebuah cerita lama,? tentang semangat merah membara yang melawan berbagai macam bentuk penindasan terhadap rakyat jelata. Generasi muda… Engkau ada dimana,? ketika hati rakyatmu yang lemah menjerit dengan penuh asa akibat kerakusan para penerka. Apakah suramu sudah serak, hingga tak mampu lagi berteriak,? apakah suaramu sudah usang tergerus zaman?. Idealismemu bukan komoditas, jangan samapai terkikis kemewahan karena keidealisanmu adalah harta terakhir yang engkau miliki. Akankah engkau mengulang cerita lama,? yang mana suaramu dapat menggetarkan istana penguasa, bahkan membuat kekuasaan yang dzolim menemukan ajalnya, juga coretan tintamu yang menjadi senjata tuk melawan kemunafikan yang membuat rakyat sengsara. Generasi muda… Datanglah kemari, kepalkan tanganmu kembali. Kami selalu merindukan mata merah yang melotot, tekat yang menyala-nyala yang menghantam penindasan, menuju masyarakat yang penuh kebahagiaan, kedamaian, juga kesejah

Gerakan Kader PMII Rayon FTIK Komisariat IAIN Jember di Tahun “POLITIK”

Sejak pada tanggal 17 April 1960, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Dewasa ini PMII tumbuh dan berkembang menunjukkan eksistensi melalui berbagai kegiatan yang positif dan melibatkan khalayak umum. Kegiatan seperti pelatihan-pelatihan terhadap kader, seminar, diskusi publik, dan jejak pendapat semuanya hampir dilaksanakan oleh Pengurus Rayon Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Jember. Berbagai kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada kader tentang pentingnya berbagai disiplin keilmuan dan pengetahuan serta pembelajaran tentang pengambilan solusi permasalahan. Adapun tema aktual yang diambil antara lain berkenaan isu KKN, pembelaan kaum mustad’afin, pelanggaran HAM, isu perempuan, penyalahgunaan wewenang, penyelewengan dana, kebijakan pemerintah, dan lainnya. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah setiap kegiatan hendaknya mampu di follow up dengan baik, jadi kegiatan tidak han

Apakah Aku Manusia?

Manusia…. Kau, aku, mereka, kita semua telah mengalami perubahan dari kera menjadi manusia, tetapi masih banyak dari kita yang masih menjadi seekor kera. Dulu kita adalah kera, dan bahkan sekarangpun manusia lebih kera dari kera manapun. Lihatlah yang paling bijaksana dari manusia hanyalah kekacauan dan campuran antara tanaman dan bayang-bayang. Apakah Tuhan menyuruh kita menjadi tanaman atau bayangan?, tidak! kita adalah manusia, lebih dari tanaman bahkan bayangan. Sedang kalian tau, manusia itu sesuatu yang harus dilampaui. Apa yang telah kalian lakukan untuk melampaui manusia?. Sampai sekarang semua mahluk telah menciptakan sesuatu yang melampaui dirinya sendiri. Apakah kalian memilih menjadi arus balik yang melawan arus pasang dan lebih suka kembali menjadi binatang daripada melampaui manusia?. Banyaklah belajar tentang hidup yang benar-benar hidup. Lampauilah diri kalian, tanamkanlah keberanian sebagai dasar kehidupan. Lihatlah bagaimana selama ini, pengetahuan didasarkan pada ras

Bangkitlah Perjuangan Pergerakan Mahasiswa

Suhu kali ini nampak tak membaik, api membakar aspal hadirkan percik. Jalanan memanas membuat orang kelabakan hingga jungkir balik. Banyak aktivis berjuang demi hak rakyat yang digelitik dengan delik kekuasaan. Namun lihatlah, karena tak tahan oleh banyaknya keritik, mereka dilenyapkan tanpa jejak mungkin diculik. Kondisi rakyat tak kunjung membaik, begitu miris karena selalu dihisap hingga tak mampu berkutik. Kemudian lihatlah yang tertinggal dari rakyat hanya busung lapar meraung sakit, tinggal tulang terbungkus kulit. Hingar-bingar sekejap, namun tak sampai kelar. Antara bandit kelas teri, kelas kakap bahkan makelar harus segera diberantas hingga ke akar, jangan sampai menular. Lihatlah kerakusan pemodal yang teramat sangar, yang membuat keadilan bagi orang miskin sangat susah dan sukar, namun ketika uang datang baru keadilan mekar. Sudah tak asing lagi untuk didengar, penguasa, penindas punya harta yang bermilyar-milyar, jangan heran jika dapat membeli pasal-pasal yang diperjual be

PERINGATAN

Kala gelisah diambang pilu Anjing-anjing liar mengulurkan lidahnya Gonggongannya terdengar dari balik gedung yang berlapis karpet di dinding Meredam suara yang coba mencabik tameng keamanan Sebab keingintahuan tak boleh temukan jalan Apa sebab hari ini?   Absurditas makin menjadi-jadi Apalagi yang harus dilakukan? Gonggongan anjing tak lagi di hiraukan Hari ini kutulis sajak PERINGATAN!   Aku tak melihat ada jalan untuk sebuah ungkapan Di meja-meja itu tak lagi disajikan perdebatan Tekanan pada perkataan selalu berbuntut pengiyaan Desas desus orang berbisik di keheningan Coba pecahkan rumus pengamanan kekuasaan Aku ingin menyulut api pada tumpukan jerami Agar asap yang menyesakkan merangsak masuk   Berbondong-bondong kebawah meja monopoli kekuasaan Jangan lagi berdiam untuk cukup gelisah Menelan ludah karena tak mampu berucap dan berkata-kata Perjuangan tak boleh temukan tempat peristirahatan Ia harus berdesakan dengan aroma hening dalam keramaian Jangan lagi cegal pemikiran dengan ket

Pesan Singkat Untuk Mahasiswa Baru

Hari ini kalian lahir ke dunia akademisi yang tidak pernah seindah sinetron-sinetron di tayangan Televisi. Kalian harus keluar dari kotak ekspetasi yang sebelumnya kalian bayangkan tentang dunia kampus yang mungkin begitu asyik dengan kebebasan, atau tentang percintaan belaka. Suara tawa kalian harus lebih lirih dari rintihan, ratap dan tangis penderitaan pribumi. Kalian tidak boleh lagi merengek dan terus memanjakan diri. Kalian harus berani berlari, jangan mau lagi merangkak untuk menggapai sebuah mimpi. Banyaklah membaca agar pandai menganalisis sebuah data, belajarlah berani untuk melawan ketakutan dalam diri sendiri, karena sebenarnya ketakutan hanya ada dalam fikiran bukan pada tindakan. belajarlah mandiri agar hidup tidak selalu berpangku tangan. Mintalah kepada bapa-bapa kalian pendidikan resmi dalam hal keadilan, agar kalian tidak dengan mudah dipermainkan. Mintalah untuk diajarkan tentang dasar-dasar ilmu hukum, agar kalian paham bahwa yang salah tidak dapat dibenarkan dan ya

Hujan Bulan Desember

Sebelas bulan lamanya aku menunggu Pada rintik yang menyayat kalbu karena sesak menahan rindu Hujan bulan Desember turun bersama, mengetuk, membentuk irama pada genting atap-atap rumah Hujan bulan Desember adalah bahasa yang sarat akan makna  Kerinduan dari tanah yang merah, sungai-sungai yang gelisah kekeringan dan tubuh-tubuh yang menjerit kehausan   Hujan bulan Desember adalah puisi cinta para pujangga Yang dikumpulkannya dari sekian lama ia dibelenggu oleh rindu akan aroma air yang jstuh dari singgasana Hujan bulan Desember, dialah yang menghijaukan tanah, ladang, serta hutan yang telah lama menyimpan dahaga Seiring dentuman keras ketika basahnya menghantam dedaunan, ranting-ranting, batang padi, kelopak bunga, dan yang sedang bergulat dengan kehidupan Memberi pengharapan pada setiap doa yang melesat ke angkasa Membasuh luka yang kian lama tersimpan di punggung para pengagum bias cahaya Melenyapkan segala duka ditengah derasnya guyuran air hujan Yang mehadirkan banyak genangan atau

Realita Negeriku

Negeriku adalah sumber kekayaan alami maupun hayati, tetapi juga sumber penderitaan untuk rakyat sendiri, hingga air dan tanah pun masih harus beli. Apalagi ditambah kekayaan para pejabat dan para petinggi yang masih gila korupsi, hingga di hari ini menjadi budaya yang teramat mahal harganya di tanah Ibu Pertiwi. Memaksa kami untuk menjadi Turis di Negeri sendiri, terasingkan dengan segala kemewahan akibat sulitnya lapangan pekerjaan. Negeriku adalah lambang demokrasi, namun tak jarang yang masih bisa toleransi. Mencaci maki, nyinyir, menggunjing sana-sini, hingga butanya keberagaman di Negeri sendiri. “Tongkat kayu, dan batu jadi tanaman” kata sebuah lagu yang legendaris itu yang mencerminkan betapa suburnya Tanah di Negeriku ini. Tak khayal karena teramat suburnya tanah di Negriku, sawah dan kebunku tidak hanya menumbuhkan padi, jagung dan umbi-umbian tetapi juga pabrik-pabrik, gedung mewah pencakar langit. Negeriku adalah Negeri yang aman, pihak berwajib dan penegak hukum masih bany

Mengapa?

Ayo, Lakukanlah! Lakukanlah sesukamu, kembangbiakkan kebencianmu itu. Kemudian tularkan virus-virus kebencian itu, pastikan tertanam dan mengakar pada hati setiap manusia yang kau jumpai. cibir, hujat, hina aku seasikmu! Aku bukan siapa-siapa, aku tak berarti apa-apa, hadirku bahkan tak bermakna. lalu mengapa kau membenci kata-kata seorang pujangga?, Mengapa?. Bukankah hidup ini bicara soal saling mencintai, bukan saling memupuk rasa benci?, saling menerima, bukan saling menghina?, saling menghargai, bukan saling mencari pembenaran diri sendiri?, saling merangkul, bukan saling memukul?. Mengapa kau selalu enggan dengan bau wangi kebenaran, dan lebih akrab dengan busuknya ketidakbenaran, Mengapa?. Mengapa kau sibuk membenci, hingga lupa cara mencintai, Mengapa?. Mengapa kau sibuk menyalahkan, hingga lupa cara mengarahkan, Mengapa?. Adakah jawaban atas segala rentetan ketidakadilan?, Bukankan kebenaran akan tetap benar dan yang salah akan tetap salah, tapi mengapa tidak demikian, Mengapa

Antara Benar Yang Disalahkan dan Salah Yang Dibenarkan

Inilah aku dengan seribu luka yang membelenggu, dengan hati yang penuh memar akibat hantaman kata-kata kasar. Aku tak tahu apakah yang aku lakukan sebuah kebenaran dalam hal ini, ataukah ia yang selalu benar, aku tak tahu!. Namun aku tahu pada Tuhan “kebenaran” itu bertahta. Namun kini aku mulai tahu akan ketidaktahuanku, akan idealismeku yang harusnya aku pertahankan, karena prinsip bagiku adalah hal yang kupertahankan setelah kehormatan. Dari sini akan aku critakan secuil anekdot dari sekenario Tuhan yang begitu indah, yang Tuhan tuangkan dalam sebuah prosesku mencari kehidupan, karena bagi diriku, aku dapat merasakan kehidupan jika aku pun dapat mengenali hidupku, diriku, dan Tuhanku. Berawal dari hujatan, cemo’ohan, hingga sindiran, bahkan tuduhan. Itu semua aku dapatkan setelah aku mengerti tentang arti kebusukan, busuk bau sampah organisasi, busuk bau dalil militansi, busuk bau dengus nafas politisi, hingga buta akan makna Demokrasi sendiri. Hidupku penuh dengan goresan-goresan d

Aku Adalah “MAHA”siswa

Lihatlah diriku. Jika kau pernah melihat singa tak bertaring, itulah aku Jika kau pernah melihat pohon yang tak berbuah, itulah aku Jika kau pernah melihat padang safana yang tandus, itulah aku Jika kau pernah melihat bunga yang tak mekar, itulah aku Jika kau pernah melihat api yang tak panas, itulah aku Aku adalah belalang di padang ilalang Bisu tak dapat berteriak dengan lantang Aku tak seperti si jangkrik ditengah sawah Yang berteriak ngilu kepada petani yang lebih memilih menanam gedung daripada padi Inilah diriku, semenjak menginjak tanah politik bergedung pendidikan tinggi, akupun mulai bertanya Aku sebenarnya apa? Aku sebenarnya siapa? Mengapa aku tak mengerti sebuah arti kata “Maha” Atau memang ada yang ingin tidak aku ketahui Mengapa otakku begitu kosong, atau telah ada yang mencurinya Dan mengapa nyaliku begitu dingin, atau telah ada yang membekukannya Ada apa dengan laboratorium ini Semua terasa terbalik, campur aduk dan abstrak Aku susah membedakan mana yang hitam dan mana

Sajak Mahasiswa Baru

Akulah si abu-abu Sekarang menjelma pilu Jejakku tak lagi ragu Kencang melaju dan terus menggebu Gedung yang tinggi dan menjulang Memacu mesin di tubuh yang usang Di sini banyak hal yang tabu Tampak asing dan mengajakku mencari tahu Aku lepas seragam Mencoba bebas hingga larut malam Kujajaki tangga-tangga kampus Semoga diatas aku tak mampus Akulah mahasiswa baru Belum lama, tapi telah haru Aku memang miskin sejak dulu Tapi aku butuh pendidikan baru Seniorku bersiar merobohkan kapitalis Namun apa daya, rupiah merobohkan idealis Lalu aku hanya bisa menulis Menggores tinta sembari menangis Aku butuh pendidikan Sebab aku bosan gelagapan Aku adalah mahasiswa Tugaskau melanjutkan perjuangan kaum bawah Tapi, apakah selanjutnya aku yang menjadi robot? Manusia ilmiah yang tak berbobot? Hasil ciptaan tirani kampus Perampas hak rakyat yang rakus Apakah itu aku kelak? Melangkah tanpa arah dijalan setapak. Tolong bantulah aku, bimbinglah aku untuk bertemu jati diriky. 

Dalam Demokrasi Kampus, Pengemis Tiba-Tiba Menjadi Raja.

Pengemis adalah seseorang yang melakukan suatu pekerjaan dengan cara meminta- minta kepada orang lain demi memenuhi kebutuhannya, seperti membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya dari orang yang mereka temui dengan meminta. Mereka meminta-minta dengan mengharap belas kasih dari setiap orang yang mereka temui. Raut wajah lesuh dengan pakaian lusuh serta kondisi tubuh yang cacat, tetapi ada yang memang benar-benar cacat tapi juga ada yang tidak, serta peralatan mengemis seperti gayung, kaleng bekas, atau apapun yang dapat dijadikan tempat menyimpan uang yang telah di dapat, adalah ciri khas seorang pengemis. Pada umumnya pengemis dapat kita jumpai di pinggir jalan raya, trotoar, jembatan, perempatan lampu merah, kawasan pusat perbelanjaan dan pasar tradisional serta keramaian kota lainnya. Selain itu pengemis musiman akan banyak berdatangan di waktu-waktu tertentu seperti pada waktu bulan Ramadhan dan menjelang hari raya. Pengemis-pengemis tersebut mengemis bukan karena

Selamat Tinggal Yaa Ramadhan

Oh Tuhan, Ramadhan kali ini terasa cepat sekali, meninggalakan hari-hari yang menyejukkan hati Oh Tuhan, mengapa Ramadhan kali ini Sepi dan sedihnya sampai ke dalam tulang Oh Tuhan, mengapa kau ambil Ramadhan dari kami, padahal hati ini masih bersuci Oh Tuhan, hari-hariku kian kelam, ketika ia pergi akankah kembali rasakan dendam. Oh Tuhan, tolong tetap jagalah kami dari kehilafan  Sebulan penuh kami berpuasa, menahan haus, lapar, mengendalikan nafsu hasutan setan Berlomba-lomba punguti pahala yang bertebaran dirahim Ramadhan Akhirnya tiba hari kemenangan, dari pelosok-pelosok desa yang sepi hingga keramaian kota, terdengar saut-sautan takbir yang menabuh gendang telinga dan datang silih bergantian Selamat tinggal yaa Ramadhan bulan suci penuh keberkahan, datanglah kembali kepada kami dan ketuklah hati kami yang sunyi. 

Hamba Menghamba Pada Seorang Hamba

Hamba mencari hidup dalam kehidupan Dibentuk oleh angan dan dibenturkan keinginan Tak tentu arah, tak tentu peran Harapan menjadi sandaran, pada manusia aku ber-Tuhan Berlindung dibalik keadaan, dengan menafikkan kenyataan Lebih menaruh harap kepada seorang hamba, seolah lupa bahwa seorang hamba pastilah ber-Tuhan pada Tuhan yang satu Dihadapan sesama hamba, hambapun terlihat begitu lugu dan dapat dengan mudah ditipu Hamba coba mencari jalan yang satu hingga hamba temui jalan yang buntu, akhirnya… hati keras membatu di sela tebalnya debu Cela apa, nista apa yang membuat hamba, menghamba pada seorang hamba Hamba di hadapkan pada retorika yang maha benar, hingga mengabaikan kuasa-Nya yang begitu besar Hamba mencari terang dalam gelap, Izinkan hamba mencapai keridhaan maaf-Mu, Tuhan!

Covid-19, Analisis Dampak Kebijakan Sistem pembelajaran Daring (Online) di Kampus IAIN Jember

Akhir-akhir ini banyak kita dengar dan saksikan dari berbagai macam media, baik media online dan media cetak peberitaan tentang merebaknya pandemi di kalangan masyarakat secara global. Tidak terkecuali Indonesia, dalam hal ini dapat dilihat bahwa kasus pandemi di Indonesia kian meningkat, tercatat hingga hari ini, jumat (04/03/2020) jumlahnya ada 1.986 kasus positif terjangkit virus Covid-19 , meninggal 181 kasus dan sembuh 134 kasus ( Tribunnews.com ). Dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia sendiri terdapat dalam banyak sektor, dari pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial dan budaya. Dampak pada berbagai macam sektor tersebut kian hari dapat dirasakan dengan berbagai macam gejala sosial yang terjadi di kalangan masyarakat yang menyangkut hajat hidup orang banyak atau kesejahteraan masyarakat, lebih-lebih dampak pandemi tersebut dapat kita rasakan bagi pendidikan yang ada di Indonesia, mulai dari tingkatan yang paling dasar hingga perguruan tinggi. Oleh sebab itu pemerintah mengeluark

Paradigma dan Heroisme Historis Dalam Berorganisasi

Secara umum dapat kita ketahui bahwa paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara pandang yang digunakan untuk menilai sesuatu baik secara sektoral maupun global, yang merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara–cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks. Menurut Thomas Khun paradigma cenderung merujuk kepada dunia pola pikir atau pun teknis penyelesaian masalah yang dilakukan oleh manusia melalui buku buatannya yang berjudul   The Structure of Scientific Revolution. Begitu pula dalam berorganisasi, tentunya paradigma merupakan salah satu hal yang sangat fundamental karena paradigma sendiri merupakan cara pandang yang mengintegrasi dan juga sebagai praksis yang mengikat baik secara struktural maupun kultural dalam berorganisasi. Perlu kita sadari bahwa istilah paradigma dalam hal ini bukan merupakan cara pandang sebuah organisasi tetapi merupakan cara pandang orang-orang yang berada didalam sebuah organisasi yang telah