Mengapa?

Ayo, Lakukanlah!

Lakukanlah sesukamu, kembangbiakkan kebencianmu itu. Kemudian tularkan virus-virus kebencian itu, pastikan tertanam dan mengakar pada hati setiap manusia yang kau jumpai.

cibir, hujat, hina aku seasikmu! Aku bukan siapa-siapa, aku tak berarti apa-apa, hadirku bahkan tak bermakna.

lalu mengapa kau membenci kata-kata seorang pujangga?, Mengapa?.

Bukankah hidup ini bicara soal saling mencintai, bukan saling memupuk rasa benci?, saling menerima, bukan saling menghina?, saling menghargai, bukan saling mencari pembenaran diri sendiri?, saling merangkul, bukan saling memukul?.

Mengapa kau selalu enggan dengan bau wangi kebenaran, dan lebih akrab dengan busuknya ketidakbenaran, Mengapa?.

Mengapa kau sibuk membenci, hingga lupa cara mencintai, Mengapa?.

Mengapa kau sibuk menyalahkan, hingga lupa cara mengarahkan, Mengapa?.

Adakah jawaban atas segala rentetan ketidakadilan?, Bukankan kebenaran akan tetap benar dan yang salah akan tetap salah, tapi mengapa tidak demikian, Mengapa?.

Mengapa manusia lebih suka mengkonsumsi makanan mentah siap saji, padahal manusia dapat mengolahnya menjadi makanan yang lebih baik lagi untuk di konsumsi, Mengapa?. 

Mudah menerima informasi tanpa perlu dicerna kembali. Mengapa?

Aku hanya berlaku jujur pada setiap kata-kata, namun tetap kau katakan itu salah, Mengapa?.

Mengapa… Oh, mengapa?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Suatu Kota, Aku Terbakar Sendirian

Dengarlah

Berkunjung Kerumah Iyung