Aku Gelisah!
Jika gelapnya lorong-lorong jalan yang Engkau suguhkan adalah bahasa cinta-Mu yang paling sukar kami mengerti, maka dengan ridha-Mu, tuntunlah kami menuju cahaya di ujung lorong-lorong itu. Jika marabahaya dan ancaman-ancaman ketidakpastian hidup adalah tempayan-Mu yang berisi keberanian, tetapi sering kami salah pahami, maka luapkan, tumpahkan, dan bajirilah akal serta hati kami yang gersang akan kesadaran dan pengertian terhadap karunia-Mu. Jika hadirnya derita-derita dalam hidup kami adalah bahasa rindu-Mu yang masih tandus dari pengertian kami, hamba-Mu, maka tarik dan seretlah kami, bahkan ceburkan kami, ke telaga hidayah-Mu. Dan jika kehancuran yang karib dengan harapan-harapan kami adalah tinju-Mu terhadap keangkuhan dan kesombongan atas pengetahuan yang selalu kami bangga-banggakan, maka luluh-lantakkanlah dengan kebesaran nama-Mu, agar lapang hati dan pikiran kami menerima setiap roda takdir-Mu. Ya Tuhan kami, betapa hinanya kami yang tak mampu menyadari kebodohan diri sendiri...