Merataplah

Apa yang membawa anak manusia pada penyangkalan?  

menerka yang wujud dengan menaruh cinta pada yang bentuk.

Apa yang membawa anak manusia pada keterombang-ambingan maksud? 

menerka yang terang hanya telanjang dalam bentuk inderawi.

Apa yang membawa anak manusia pada kelingseman

menaruh pandang hanya pada urusan kalah-menang, dan kalau perlu; harus menang! Bukannya pada pandangan yang jujur tentang kebenaran

Kegamangan nasib anak manusia membentur altar takdir, meraba bentuk asli "manusia sejati"

Apa yang "perlu" hinggap dalam kepintaran manusia agar tak sombong pada kebodohan dalam memahat dirinya menjadi manusia sejati?

Maka merataplah ke kedalaman dirimu;

sebab tak akan pernah kau jumpai selama hidupmu, wajah aturan dan bentuk spektrum sosial yang melarangan anak manisia untuk menangis, mengeluh bahkan merasa kalah, sekalipun pada dirinya sendiri.

Sebab itu pula tak pernah jatuh larang terhadap anak manusia untuk berbicara dan berdialog; dengan angin, ranting, dedauan, awan, sunyi malam, rembulan, matahari atau bahkan dengan dirinya sendiri. 



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Suatu Kota, Aku Terbakar Sendirian

Berkunjung Kerumah Iyung

Balada Hutan