Menitih pecahan nasib
angin bertiup melawan
mengurai hidup dari langit
Selalu saja, Isi kepalaku tak lebih besar dari mulutku
Menyalahkan apapun, tanpa pernah menyalahkan diriku sendiri
Busa di mulutku, kabut di pandangku
Menipu nuraniku sendiri
Badai Hidup, balada jiwa
Menyibak ingatan, menyulam kedegilan,
Menjahit luka, menjelma tanda peringatan,
Berhentilah menyalahkan angin,
Belajarlah menari dalam badai,
Belajar
Komentar