Temaram


Pendar-pendar jingga di kaki langit

Hening petang asuhan waktu

Tarian angin lukisan awan

Hanyut lelaki menuju peraduan

Sentimental arusnya, membungkuk ia dalam penghayatan


Temaram tiba di dada, di kepala

Gelegak impian dan batu-tarungnya, 

perlawanan dan penyerahan situai hidupnya menjadi cakrawala

Lelaki menjelma manusia kata

Dipahaminya bahasa agin, matahari, ufuk, keheningan, waktu dan semesta


Halus merangkul, melipat ruang dan waktu

Lelaki menyanyikan lagu bisu

Di kejarnya bayang-bayang, ditangkapnya cahaya

Lelaki tenggelam dalam telaga air mata

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Suatu Kota, Aku Terbakar Sendirian

Dengarlah

Berkunjung Kerumah Iyung