Tarian Sunyi dan Kemabukan

 

Di atas kursi di hadapan meja ratapan

seorang pemuda mabuk tanpa vodka

telapak tangannya basah berkeringat

kakinya gemetar tak dapat di ikat

 

pada hari-hari di kisi waktu

Tangan dan kakinya selalu tumbuh
sedang untuk memeluk sang wanita, ia tak memerlukan jari-jemarinya

 

Tabir-tabir sunyi mengundang keramaian

Bising bunyi menghantam angan-angan

harapan demi harapan dirajut serupa anyaman

Tubuh terlentang, kepala menengadah hari depan

 

Tabir-tabir waktu selalu menyimpan rahasia

suara tanpa rupa, menari-nari dan berpesta di kepala

Seketika hilang jarak, semakin hangat, semakin terasa mesra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Suatu Kota, Aku Terbakar Sendirian

Berkunjung Kerumah Iyung

Peradaban dan Brutalitas yang Tersembunyi: Sebuah Paradoks Modernitas