Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Sekali Lagi!

Gambar
Gelegak takdir serupa irama  Laju asa menjemput purnanya Menghadapi hari yang tak kenal damai dan aman Saling memukul dan bertinju lah di gelanggang zaman Ketika ia tiba; menghantam rusuk, punggung, dada dan kepala Sebentar menyerang, sebentar menangkis Segores sikut Sepenuh luka bertahanlah! Biar ia mengkanvas luka Merah, biru, hitam, ungu Bukan masalah! Nurani jangan pergi Bertinju lah sekali lagi!

Bunga Abadi

Gambar
Semerbak wangi bunga di kebun pertama Bersarang karang pada kelopaknya Gagak-gagak berdansa memekik suara Mata pedang cinta mengoyak dogma Pada pangkal daun terakhir di bulan juli Puisi-puisi ku berombak, menari-nari Melesat, menerjang, menembus langit kota Tegak pandang ku pada kisah Qais dan Laila dan kau dimana juwita? Berangkat waktu datang menjengah Pada ujung pandang ku lukis wajah Ku petik pena dari selimutnya Lalu mencatat ingatan mendalam bersama juwita Kebestarian manusia memecah waham Tapi tidak dengan cinta manusia yang mendalam Tak  di izinkan barang sebentar logikanya menjemput kesadaran Di antara cokelat, bunga, kembang api dan pingitan kebahagiaan Riang seorang diri berdansa ia di dalam  pesta bertajuk kegilaan 

Dengarlah

Gambar
 

Untuk Yang Terkasih

Bila yang pasang akan surut, Bila yang terbit akan tenggelam, Bila yang penuh akan terkuras habis, Bila yang tiba akan pergi, Bila yang menyala akan padam, Demi ufuk yang menelan malam, Demi purnama yang merenggut sinar bintang-bintang, Demi galaksi-galaksi yang tak berhenti berotasi; Sungguh, tak kuizinkan barang sebentar wajahmu memudar dalam pandangku