Membunuh Tuhan
Drama-drama, topeng-topeng, menghindari wajahnya sendiri. Kebohongan-kebohoongan ilutif, kenaifan, menghakimi nuraninya sendiri. Tuhan dibunuh dalam setiap kesenangan, dalam kebuasan hasrat dan kedegilan, dn Tuhan dihidupkannya kembali pada tembok ratapan; kegelisahan, kesusahan, penderitaan-penderitaan, ketidakberdayaan dalam kedok-kedok doa; mantra-mantra serupa kekuatan, eskapisme dan ritus-ritus yang menghindar dari kenyataan. hidup dalam keputusasaan, berlaga dungu dalam kepanikan, keloyoan hidup dalam kemalasan, menampilkan kelemahan dalam heroisme pasif, Tuhan abadi dalam kekalahan manusia.